Berikut pemeriksaan yang dapat dilakukan di rumah sakit Amalia Bontang.
Rapid antigen dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab.
Tes PCR jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2)
Tes darah yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan Anda secara keseluruhan. tes ini dilakukan untuk mendiagnosis anemia dan berbagai gangguan darah lainnya seperti infeksi dan leukemia.
Laju endap darah (LED) adalah salah satu bagian dari tes hematologi atau pemeriksaan darah untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan sel darah merah untuk menggumpal atau mengendap ke dasar tabung reaksi kaca. Tes ini umumnya dilakukan bersamaan dengan tes lain guna mendiagnosis peradangan atau infeksi tertentu yang mungkin Anda derita.
Pada pemeriksaan dengan sistem ABO, pemeriksaan golongan darah terdiri atas empat jenis berikut:
Pemeriksaan golongan darah ini didasarkan kepada kombinasi kandungan antigen dan antibodi spesifik yang berada di dalam sel darah. Pemeriksaan Rhesus dilakukan dengan metode yang sama dengan sistem golongan ABO di tahap pertama. Darah akan dicampur dengan antibodi Rh (anti-Rh). Jika pasien memiliki golongan darah Rh+, maka darah akan hancur ketika diberikan anti-Rh.
Pemeriksaan masa pembekuan darah ini merupakan salah satu tes penyaring dalam pemeriksaan faal hemostasis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari riwayat perdarahan abnormal, mencari kelainan yang mengganggu faal hemostatis, riwayat pemakaian obat serta riwayat perdarahan dalam keluarga.
RDT merupakan suatu pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit malaria berdasarkan atas deteksi antigen parasit malaria di dalam darah dengan menggunakan prinsip imun okromatografi. Yang paling sering digunakan ialah dipstick (tesstrip) yang dilakukan untuk pengujian ant ibodi monoklonal yang secara langsung menyerang target antigen dari parasit tersebut.
Merupakan pemeriksaan lanjutan setelah gula darah puasa yakni dengan mengukur tingkat gula darah 2 jam setelah makan. Kadar gula darah 2 jam setelah makan biasanya pada kisaran 80 ā 140 mg/dl. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai seberapa besar fungsi pankrean untuk menetralisir gula darah.
Pemeriksaan HbA1c (hemoglobin A1c) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan mengontrol kondisi diabetes. Pemeriksaan HbA1c berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah hemoglobin A1c yang berikatan dengan gula darah (glukosa) selama tiga bulan terakhir. Durasi ini sesuai dengan siklus hidup sel darah merah, termasuk hemoglobin, yaitu tiga bulan.
Cek kreatinin merupakan pemeriksaan yang mengungkapkan informasi penting tentang kesehatan ginjal seseorang. Kreatinin adalah produk limbah kimia yang diproduksi oleh metabolisme otot dan sebagian kecil dari konsumsi daging. Ginjal yang sehat menyaring kreatinin dan produk limbah lainnya dari darah. Produk limbah yang tersaring akan dikeluarkan dari tubuh dalam urine.
Tes kolesterol atau disebut juga pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Cek kolesterol berguna untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak.
Pemeriksaan kolesterol LDL direk merupakan pemeriksaan darah yang megukur konsentrasi kolesterol LDL dalam darah menggunakan metode langsung (direk). Low density lipoprotein (LDL) seringkali disebut "kolesterol jahat" karena dapat menempel di dinding pembuluh darah dan mempersempit rongga pembuluh darah. Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner, dan memantau terapi penurun lipid.
Tes Widal adalah tes serologi (pemeriksaan pada antibodi tubuh) untuk memeriksa demam saluran cerna yang menyebabkan demam tifoid. Tes ini bertujuan untuk menunjukkan adanya suatu zat yang disebut aglutinin somatik (O) dan aglutinin flagela (H) dari kuman Salmonella typhi yang ada di darah pasien. Kedua aglutinin O dan H ini diperiksa dengan mencampurkan dengan cairan antigen O dan H pada set pemeriksaan Widal. Selain itu, tes Widal juga memasukkan antigen pemeriksaan Salmonella paratyphi A dan B.
Tes HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes menunjukkan hasil positif, hal tersebut menandakan bahwa virus hepatitis B terdeteksi di dalam tubuh Anda.
===============================
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi protein yang diproduksi dan dilepas ke dalam darah. Tes ini sering digunakan untuk mengetahui apakah pengidap berpotensi menyebarkan virus ke orang lain atau untuk mengetahui efektivitas dari terapi yang dijalankan.
Tes Anti-HBe dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respon terhadap antigen āeā hepatitis B. Pengidap yang baru pulih dari infeksi HBV akut juga perlu menjalani tes ini agar dokter dapat memantau kondisi kesehatannya. Tes Anti-HBe biasanya dilakukan berbarengan dengan Anti-HBc dan Anti-HBs.
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV pada tubuh pasien. Dengan terdeteksinya HIV, selain bermanfaat bagi dirinya sendiri, individu tersebut juga bisa lebih berhati-hati agar tidak menyebarkan HIV kepada orang lain.
Tes anti HBs adalah bagian dari serangkaian uji diagnosis hepatitis B. Anti HBs adalah kepanjangan dari hepatitis B surface antibody. Tes darah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari tes HBsAG guna mengamati bagaimana dan seberapa baik sistem imun tubuh Anda bekerja melawan virus HBV. Pemeriksaan anti HBs dilakukan untuk lebih memastikan diagnosis awal penyakit hepatitis B. Tes anti HBs memungkinkan dokter untuk melihat apakah sistem imun Anda menghasilkan antibodi untuk melawan virus hepatitis.
Pemeriksaan HBsAg kuantitatif merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi terapi yang sudah Anda lakukan yang dapat menunjukkan seberapa baik sistem imun dalam melawan infeksi virus hepatitis B dalam tubuh Anda. Nilai HBV DNA > 100000 copies/ml dengan HBeAg negatif menunjukan bahwa Anda mengalami hepatitis kronis.
Test pack adalah alat uji kehamilan berbentuk stik yang dirancang untuk mengetahui apakah urine yang dijadikan sampel mengandung hormon hCG. Hormon ini sendiri diproduksi setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim.
Pemeriksaan feses juga bertujuan untuk memeriksa keberadaan darah, gula, lemak, mikoorganisme penyebab infeksi, cairan empedu, dan sel darah putih, serta untuk mengukur tingkat keasaman pada sampel tinja.
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.
Pemeriksaan untuk mendeteksi beberapa kondisi seperti primary hiperparathyroidsme (HPT), karsinoma dengan atau tanpa metastase tulang, dehidrasi, sarcidosis, hipervitaminosis, penyakit hati kronis lanjut, bakteremia, defisiensi vitamin D, pankreatitis akut, asidosis tubular ginjal, osteomalacia, penyakit celiac dan gangguan malabsorpsi lainnya.
Pemeriksaan yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam tubuh. Klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel tubuh, serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH cairan tubuh.
Tes bilirubin adalah pemeriksaan yang bertujuan mengetahui kadar bilirubin dalam darah seseorang. Bilirubin merupakan senyawa berwarna kuning yang terbentuk akibat pemecahan sel-sel darah merah. Setelah terbentuk, bilirubin akan diproses oleh organ hati kemudian dibuang dari tubuh Anda.
SGOT adalah tes darah yang cukup sering dilakukan dalam proses pemeriksaan kesehatan. Tes ini memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi organ hati - apakah mengalami kerusakan atau berfungsi normal.
Pemeriksaan SGPT atau tes alanine aminotransferase mengukur tingkat enzim ALT dalam darah.
Pemeriksaan T3 (total) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi triiodothyronine (T3) dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein) dan terikat dengan protein dalam darah. Manfaat dari permeriksaan adalah membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; mendiagnosis gangguan tiroid, termasuk hipertiroidisme, dan menentukan penyebabnya; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid.Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; mendiagnosis gangguan tiroid, termasuk hipertiroidisme, dan menentukan penyebabnya; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid.
Pemeriksaan free T4 (FT4) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi thyroxine (T4) dalam bentuk bebas dalam darah. Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Pemeriksaan TSHs merupakan pengukuran kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dalam darah, dan dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. TSH berfungsi untuk menstimulasi sekresi hormon tiroid yang sangat penting bagi tubuh.
Tes urine atau urinalisis adalah prosedur untuk memeriksa kondisi visual, kimiawi, dan mikroskopik urine. Pemeriksaan ini dilakukan untuk beragam tujuan, mulai dari mendeteksi penyakit atau kondisi hingga memantau kandungan obat hingga efektivitas pengobatan.
Merupakan rapid test strip 3, dan rapid test combo Napza 3. Rapid test strip berbentuk seperti halnya alat cek kehamilan dengan rincian sebagai berikut :
Rincian :
Pemeriksaan analisis sperma adalah prosedur yang bertujuan memeriksa kondisi kesehatan dan ketahanan hidup sperma. Tes yang dikenal dengan nama sperm count ini juga akan mengecek jumlah serta kualitas sperma di dalam air mani.